Jumat, 09 November 2012

SURABAYA, 10 NOPEMBER 1945


SURABAYA, 10 NOPEMBER 1945
(Trilaksito Saloedji)

Malaikat telah menengarai
Lalu bersembah takzim kepada Khaliqnya
Perihal darah yang akan mengaliri bumi
Ditumpahkan manusia atas sesamanya

Karena terbatas pengetahuannya
Tidak mengerti apa rencana
Allah SWT pemilik dan penguasa jagat raya
Menciptakan khalifah di bumi untuk memakmurkannya

Memang sejak Khabil membunuh Habil
Iblis mendorong hawa nafsu dan jiwa yang labil
Mengedepankan kesombongan dan peperangan
Meluaskan hegemoni penjajahan

Tragedi berdarah yang tertumpah di Surabaya
Di awali nafsu penjajah Inggris bersama Gurkha
Mendarat dan mengultimatum rakyat Indonesia
Untuk menyerahkan semua senjatanya

Suasana menjadi tegang
Tentara Gurkha memprofokasi 
Hati rakyat tertantang
Berjuang untuk meladeni

Pasukan dan rakyat Indonesia
Mengangkat senjata seadanya
Mengepung markas Inggris dengan tentara Gurkha
Di gedung Internatio Surabaya

Inggris melihat gelagat
Pasukan di markasnya akan disikat
Dibantai dan dibakar oleh rakyat
Berpikir jauh mengatur siasat

Berunding dengan Proklamator Soekarno-Hatta
Agar menjadi penengah mendamaikannya
Soekarno Hatta dan rombongan terbang ke Surabaya
Membawa bendera merah putih sang dwiwarna

Perundingan di Kantor Gubernur Surabaya
Soekarno Hatta Amir Syarifudin dan  Gubernur Soerjo
Brigadir Jendral Mallaby dan bawahannya serta Kundan juru bicaranya
Hasil perundingan  akhiri pertempuran
Gencatan senjata dan bentuk Kontak Biro penghubung kepentingan
Antara Inggris dan Republik Indonesia

Tanggal 30 Oktober terjadi peristiwa besar
Diberitakan Brigadir Jendral Mallaby tewas
Dalam kontak senjata di Jembatan Merah
Sebelum perundingan Kontak Biro Indonesia dan pasukan Gurkha

Dalam sejarah Inggris yang memalukan
Seorang Jendral tewas dalam peperangan
Yang berkecamuk di kota Surabaya
Gugurnya Mallaby merupakan kejadian luar biasa
Beritanya tersebar ke seluruh dunia

Majen E.C.Mansergh,  penggantinya
Mengultimatum dan mengancam
Kepada seluruh pasukan dan rakyat di Surabaya
Menyerahkan semua senjata dan senjata tajam
Sebelum pukul 06.00 tanggal 10 Nopember 1945

Pemerintah Propinsi Jawa Timur dengan Gubernur Raden Panji Soerjo
Dan segenap pemimpin dan pemuka antara lain Majen Soengkono,
Residen Surabaya Soedirman, Walikota Pamudji, Doel Arnowo dan Ruslan Abdulgani
Tentara Keamanan Rakyat, Pemuda Republik Indonesia dan Polisi
Laskar Buruh dan Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia
Para Santri, para Kyai dan alim ulama
Bersatu padu, bertekat menjadi satu  
Mempertahankan kemerdekaan bumi pertiwi
Republik Indonesia yang kita cintai

Pidato Gubernur Raden Panji Soerjo
Tanggal 9 Oktober 1945 pukul 21.00 di muka  corong radio
Mengenai situasi yang harus dihadapi
Oleh rakyat yang cinta kemerdekaan ibu pertiwi

Satu jam kemudian pidatonya menggelora
Mari kita mohon kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa
Semoga kita mendapat kekuatan lahir batin
Mendapat rahmat dan taufiq di dalam perjuangan ini
Selamat berjuang ! Allahu Akbar…Allahu Akbar…

Esok harinya
Tanggal 10 Nopember 1945
Pecah pertempuran yang tiada terperi
Setiap rakyat Indonesia terpanggil untuk tampil
Berketetapan hati, lengan baju disingsing
Menghunus senjata bambu runcing
Senjata tajam klewang dan parang
Dan menyandang senjata-senjata rampasan
Maju melawan musuh yang sarat perlengkapan

Pengeboman dari udara, puluhan ribu infanteri bersenjata lengkap
Pesawat terbang, kapal laut, dan tank yang merayap
Salak senjata yang berdentum
Disambut teriakan rakyat bersemangat beruntun
Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…

Bung Tomo berpidato berapi-api
Membakar semangat juang rakyat yang cinta negeri
Berkobar jiwa pengabdian, sampai tetes darah penghabisan
Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…

Tiada terkira darah yang membasahi persada bumi Surabaya
Rintih derita dan teriak merana
Tubuh bergelimpangan, nyawa melayang
Menjadi saksi sejarah perjuangan

Darah yang mengalir ini tidak sia-sia
Menyirami bumi tanah air tercinta
Nyawa yang melayang ikhlas berkorban
Mengantarkan kemerdekaan

Para pahlawan perlaya di medan laga
Harum namamu sepanjang masa
Telah membuktikan kecintaannya
Mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. * (Nopember 2012) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...