Kamis, 21 Maret 2013

TANDUK


TANDUK
(Trilaksito Saloedji)

 Seorang pemuda dari Sumatra, baru sekali ini merantau untuk belajar di Yogya. Ingin mencoba semua makanan daerah, antara lain gudeg Yogya. Pelayan yang sedari tadi melihat begitu lahapnya sang tamu, segera menghampiri seraya berkata  :
’’Tanduk, Tuan ?’’

PAKAI OTAK


PAKAI  OTAK
(Trilaksito Saloedji)

Seorang lelaki masuk ke sebuah Rumah Makan Padang. Lalu duduk di kursi yang telah disediakan. Pelayan datang membawa hidangan dengan cara khasnya. Dia menaruh piring-piring berisi makanan di meja. Sang tamu yang berasal dari luar Jawa dan lekum suaranya besar/keras, melirik dan bicara dengan mantap : ’’Pakai otak !’’.

DOK, PASIENNYA YANG INI


’’DOK, PASIENNYA YANG INI’’ 
(Trilaksito Saloedji)

 Istri saya kemarin dulu operasi usus buntu. Setelah selesai, lalu ditempatkan di sebuah ruang yang cukup baik untuk dua orang pasien. Pagi berikutnya (sekitar pukul 06.00) datanglah seorang dokter dengan membawa steteskop. Mendekat ke tempat tidur istri saya sambil bertanya dengan ramah : ’’Bagaimana Mbak, tadi malam bisa tidur ? Sabar ya, memang agak sakit, nanti saya ganti tamponnya’’.

AMIS


AMIS
(Trilaksito Saloedji)

Setelah perjalanan jauh, sebuah keluarga turun dari mobil. Kemudian masuk sebuah rumah makan di Solo. Pesan makanan dengan menu favorit di daerah itu. Setelah selesai makan, pemilik restoran berbasa-basi :
’’Bapak Ibu, bagaimana rasa masakan kami ?’’

Sabtu, 09 Maret 2013

PECEL KOMPLIT


PECEL KOMPLIT
(Trilaksito Saloedji)

Seorang pemuda masuk ke warung pecel yang sudah terkenal.
’’Makan Mas ?’’, tanya pemilik warung
’’Ya, pecel komplit dan teh hangat’’.

TURKI


TURKI
(Trilaksito Saloedji)

Kami menumpang Kereta Gajayana ke Jakarta. Istriku dan seorang cucu duduk di kursi 4 AB. Anakku dan cucu perempuan (sekolah di TK) duduk di kursi 4 CD. Saya duduk di kursi 5 B.
Kursi nomor 5 CD dipakai seorang lelaki tinggi besar bertampang Timur Tengah bersama seorang cucunya lelaki yang masih kecil, mungkin seumur cucuku.

NAMA MAKANAN


NAMA MAKANAN  
(Trilaksito Saloedji)

Suatu ketika aku diajak kakakku makan di depot yang sederhana di kawasan Kudusan Malang. Ketika kami sedang menikmati hidangan, tamu lain datang dan bicara dengan pelayan depot :
’’Lauknya bambu dan grajen Buk’’ – Karena terdengar aneh, kulirik pria separo baya yang
duduk di kursi pada meja lain. Memangnya depot ini jual lauk bambu dan grajen ( limbah gergajian kayu) ?, pikirku.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...