Kamis, 16 Mei 2013

OH PANTESAN ……….


OH PANTESAN ……….
(Trilaksito Saloedji)

 Waktu itu di Senayan masih ada perumahan Atlit. Disewakan antara lain kepada turis lokal, termasuk rombongan kami. Lokasinya memang strategis. Rombongan kami mulai pagi meninjau obyek-obyek wisata di Jakarta dan sekitarnya. Sorenya bebas. Bisa beristirahat di penginapan tersebut. Malamnya cari makan sendiri-sendiri. Paling praktis menunggu orang jualan makanan yang lewat.

Malam pertama kami memanggil penjual sate ayam. Ternyata penjualnya berasal dari Madura. Dengan asesoris pakaian dan ikat kepala yang khas. Kami dapat berkomunikasi memakai bahasanya (Madura) dengan akrab. Rasanya kami seperti sedang di daerah Situbondo saja.

Malam kedua. Kami menunggu cukup lama, tetapi tidak ada penjual makanan keliling. Heran. Mau keluar mencari makanan malas. Badan terasa lelah, mata sudah pada mengantuk. Tiba-tiba terdengar suara khas seperti kemarin : ’’…….Teeeeee…….Yaam’’, berulang-ulang. Suara itu makin mendekat. Kami berhamburan keluar. Benar penjual sate ayam dengan asesoris pakaiannya yang khas seperti kemarin. Kami langsung pesan dengan bahasa Madura. Penjualnya memanggang sate dan melayani tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Setelah kami perhatikan, ternyata penjualnya bukan orang yang kemarin.

Ketika di antara kami ada yang berbicara  dengan bahasa Jawa, dia nimbrung : ’’Kula king Kediri kok Mas, mboten saged wicanten Medunten’’ (’’Saya dari Kediri Mas, tidak bisa berbicara dengan bahasa Madura’’).
Oh pantesan ………., sejak tadi diajak bicara dengan bahasa Madura diam saja.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...