TURKI
(Trilaksito Saloedji)
Kami menumpang Kereta Gajayana ke Jakarta . Istriku dan seorang cucu duduk di
kursi 4 AB. Anakku dan cucu perempuan (sekolah di TK) duduk di kursi 4 CD. Saya
duduk di kursi 5 B.
Kursi nomor 5 CD dipakai seorang lelaki tinggi besar
bertampang Timur Tengah bersama seorang cucunya lelaki yang masih kecil,
mungkin seumur cucuku.
Dalam perjalanan, kedua anak kecil itu banyak berdiri di
kursinya. Saling memamerkan boneka yang mereka bawa, dan saling bicara dengan
akrabnya. Saya pikir anak-anak kecil sudah berkomunikasi, mengapa yang tua-tua
tidak saling menyapa. Maka saya bertanya : ’’Bapak dari Malang ?’’ Lelaki itu menjawab dengan mantap
: ’’Turki’’
Saya terperangah. Melihat perawakannya pantas kalau lelaki
tersebut dari luar Indonesia .
Saya bertanya : ’’Rupanya Bapak sudah fasih berbahasa Indonesia ’’. Jawabnya sepatah
:’’Benar’’
’’Apakah di Turki ada orang jual makanan ‘Kebab Turki’ ?’’,
tanyaku
’’Tidak ada’’, jawaban yang kudengar aneh. Lanjutnya :
’’Habis, Turki itu nama desa sepi, yaitu : ‘Turen Kidul’, katanya sambil
tersenyum. Akupun terpaksa tersenyum kena kibul lelaki bertampang Timur Tengah
itu.
(Catatan : Turen adalah sebuah kota kecil di
sebelah Selatan kota Malang).*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)