(Trilaksito Saloedji)
Suatu ketika aku diajak kakakku makan di depot yang
sederhana di kawasan Kudusan Malang. Ketika kami sedang menikmati hidangan,
tamu lain datang dan bicara dengan pelayan depot :
’’Lauknya bambu
dan grajen Buk’’ – Karena terdengar aneh, kulirik pria separo baya yang
duduk di kursi
pada meja lain. Memangnya depot ini jual lauk bambu dan grajen ( limbah
gergajian kayu) ?, pikirku.
Belum terjawab
keherananku, ada lagi tamu yang berkata: ’’Handuk sama lawa Buk’’.
Gila benar. Keherananku makin menjadi. Sambil mengunyah,
perhatianku pada mereka yang pesan lauk yang aneh-aneh tersebut.
Ternyata yang dimaksud
bambu adalah sayur
bung ( umbi pohon bambu
yang masih muda ). Sedangkan grajen
adalah srundeng (parutan
kelapa diberi bumbu yang digoreng tanpa minyak) Handuk adalah babad sapi yang putih. Dan lawa adalah babad sapi yang
berwarna coklat.
Aneh tetapi nyata.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)