(Trilaksito Saloedji)
Seorang pemuda masuk ke warung pecel yang sudah terkenal.
’’Makan Mas ?’’, tanya pemilik warung
Setelah disajikan, sepiring nasi pecel itu memang komplit. Sayurannya
: kecipir, turi, kangkung darat, taoge, disiram sambel pecel yang kuning agak
kecoklatan. Aromanya menggelitik hidung. Di atas sambal pecel ada variasi warna
hijau dan putih. Yaitu daun kemangi dan lamtoro serta irisan mentimun. Di
pinggir piring ada kering tempe ,
srundeng lengkap dengan dagingnya yang istilahnya dendeng ragi, ada rempeyek
yang penuh dengan taburan kacang tanahnya dan lempeng Madiun yang sudah
terkenal.
Pelan tapi pasti dinikmati isi piringnya. Ketika tinggal
beberapa suapan, dia curiga. Di dalam sayuran turi yang terbuka, ada sesuatu
yang menarik untuk dilihat. Setelah isi sendok diletakkan kembali ke piringnya,
sayuran turi diteliti. Ternyata di situ ada………………. ulat berwarna hijau muda……….
yang sudah mati.
Ketika akan membayar dia nyeletuk : ’’Pecel ibu terlalu komplit’’
Dengan berbunga-bunga hatinya karena merasa dipuji, ibu
pemilik warung tersenyum..
Katanya : ’’Maksud saya, terlalu komplit karena ibu
menghidangkan juga “ulat” di dalam sayuran turi. *
blog anda sangat bermanfaat dan penuh wawasan
BalasHapus