Sabtu, 06 April 2013

EMPRIT


EMPRIT……
(Trilaksito Saloedji)

Setelah melalui tes dan wawancara, aku diterima bekerja di sebuah BUMN. Namun masih harus
tes kesehatan ke seorang Dokter yang ditunjuk. Dengan berbekal surat pengantar, sore itu juga aku ke tempat praktek Dokter tersebut di kawasan Surabaya Selatan. Di situ telah menunggu dua orang pemuda.Yang seorang telah kukenal sewaktu tes wawancara.

Setelah Dokter datang, kami bertiga dipersilakan masuk semua ke ruang praktek. Beliau cukup ramah dan humoris. Kami bertiga diukur tinggi badan dan ditimbang berat badannya.
Setelah itu perintahnya : ’’Buka baju semua!’’. Beliau lalu memeriksa kami bergiliran, disela dengan suaranya yang santai : ’’Paru-parumu seperti bandeng asap, merokok ya ?’’
’’Ya’’, jawab pemuda yang baru kukenal.

Setelah itu perintahnya : ’’Buka mulut semua’’.
Kami bertiga lalu berdiri dengan mengangakan mulut seperti barisan kehormatan akan menerima inspeksi dari komandan upacaranya. Cetusnya : ’’Bau pabrik rokok’’. Pindah ke yang lain dengan komentar : ’’Gigimu berlobang, suka pelihara ulat ya ?’’. Kemudian Pak Dokter memeriksa mata dan telinga kami.

Setelah selesai beliau berkata : ’’Buka celana !’’ Melihat kami bertiga masih memakai celana dalam, Pak Dokter nyeletuk : ’’Buka semua, kenapa, malu ya’’.
Kini kami bertiga telanjang bulat berdiri dengan malu-malu. Dokter tersebut  berdiri setengah meter dari kami. Pandangannya ke arah kemaluan kami, jari telunjuknya menuding sambil berkata : ’’Ini emprit……., ini emprit…….., ini emprooot…….’’. Mendengar itu kami semua tidak dapat menahan ketawa.*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...