Sabtu, 06 April 2013

JENAZAHNYA …….TERTIDUR


’’JENAZAHNYA’’ …….TERTIDUR
 (Trilaksito Saloedji)

Pengajian ba’dal shalat subuh pagi ini tentang : ’’Teori dan praktek mengkafani jenazah’’.
Tiga lembar kain kafan telah dipasang berlapis di atas karpet/sajadah masjid. Sukarelawan yang berperan sebagai ’’jenazah’’ adalah seorang remaja. Siap tiduran terlentang di atas kain kafan, kedua tangan ditumpangkan di atas dadanya.

Sementara itu Pak Ustadz memberi penjelasan tentang warna kain kafan. Tidak harus putih. Kain berkembang semacam batik juga boleh. Kain bergaris juga boleh. Bahkan pernah terjadi jubah
Nabi Muhammad diminta untuk mengkafani seseorang. Wewangian/kapur barus taruh pada persendian tubuh jenazah. Pemakaian kapas pada jenazah tidak ada hadisnya. Setelah tidak ada lagi pertanyaan dari jamaah, maka praktek mengkafani jenazah dimulai

Kain paling atas yang panjangnya tidak sampai menutup kepala dan telapak kaki mulai dikatupkan. Boleh dimulai dari yang kanan atau kiri jenazah. Setelah itu kain lapis kedua dikatupkan menutupi kepala (lebih) dan kaki (lebih). Yang terakhir kain lapis ketiga. Lalu di atas kepala dipasang tali (tentu saja tidak ketat). Demikian juga tali untuk yang lain. Teori dan praktek serta penjelasan atas pertanyaan, selesai dalam waktu tiga puluh menit.

Acara berakhir. Petugas membuka kembali kain-kain kafan dari ’’jenazah’’. Ketika jamaah mulai bergerak keluar masjid. Sang ’’jenazah’’ masih terlentang dengan tenangnya.
Rupanya ’’jenazahnya’’…….. tertidur.* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...