Senin, 20 Oktober 2014

CAAS - (4) - SUPPORTER BONEK

CAAS - (4) - SUPPORTER BONEK
(Trilaksito Saloedji)

Sejak pagi Heri merasa tidak sehat, tetapi tetap masuk ke kantor. Menjelang siang terasa pusing, badannya kedinginan. Makin lama terasa makin pusing dan menggigil. Temannya mengantarkan ke RSU tidak jauh dari kantornya. Di IGD, diambil darahnya untuk diperiksa di laboratorium. Heri diinfus. Hasil lab, kemungkinan Heri menderita Demam Berdarah.

Opname, ditempatkan di ruang kelas satu. Sebuah ruang, sekitar empat kali empat meter. Dengan kamar mandi di dalam. Tertata dua buah bed standard, dan dua buah meja kecil tinggi, serta dua buah kursi. Ada tabung gas besar, dan tiang untuk botol infus.

Lima hari pertama, di dalam ruang itu pasiennya hanya Heri sendirian. Jadi keluarganya leluasa untuk menjenguk dan ada yang menemani pada malam hari.

Namun tengah malam menjelang hari ke enam, masuklah pasien baru. Seorang pasien lelaki tua. Diantar isteri dan empat orang dewasa lelaki dan perempuan. Suasana kamar yang semula hening menjadi bising. Perawat keluar masuk ruang untuk memantau peralatan deteksi jantung. Suara keluarga pasien yang bersahutan tidak mempedulikan orang lain.

Esoknya, bertepatan hari Minggu. Sejak pagi tamu berdatangan menjenguk lelaki tua itu. Kadang sampai delapan orang mengelilingi tempat tidurnya. Siang hari makin banyak yang datang, lelaki dan perempuan dengan anak-anak kecil. Isteri lelaki tua itu sibuk menerima jabat tangan dan amplop. (Seperti ang pao hajatan saja). Suasana ruang makin pengap dan makin bising.

Tamu-tamu itu lalu memasang alas di serambi luar kamar. Membuka bekal dan makan bersama dengan keluarganya. Layaknya berwisata saja. Sampai malam pengunjung masih ada.  Sebagian tidak pulang. Menggelar tikar atau alas lainnya untuk tidur di lantai serambi luar kamar, tanpa peduli bahwa itu akses jalan orang lain. Ternyata supporter tidak hanya di bidang olah raga. Supporter juga ada di Rumah Sakit.


Pada hari ke tujuh, dokter memeriksa Heri. Menyatakan bahwa dia boleh pulang. Alhamdulillah. Rasa syukur, karena sembuh dari penyakit yang dideritanya. Rasa syukur juga, karena  lepas dari  tingkah laku dan celoteh ‘’SUPPORTER  BONEK’’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...