(Trilaksito Saloedji)
Pagi itu aku merawat
tanaman dan membersihkan rumput di halaman depan rumah. Terlihat sebuah motor berhenti
di bawah pohon mangga di seberang jalan, sekitar 8 meter dari tempatku. Pengemudinya seorang
lelaki yang masih muda. Seorang perempuan turun dari boncengan. Keduanya
mendongakkan kepalanya ke atas. Melihat buah mangga yang bergelantungan pada
tangkainya.
Kemudian motor itu
dijalankan pelan-pelan. Pandangan mereka kebanyakan ke atas, ke pohon-pohon
mangga yang ditanam di pinggir jalan komplek perumahan tempat tinggalku. Lalu
mereka kembali ke tempat awal berhenti tadi.
Sepeda motor diparkir,
yang perempuan membuka tas dan mengeluarkan beberapa kresek plastik. Si lelaki
dengan tangkasnya memanjat batang dan dahan. Dengan leluasa memetik dan
menjatuhkan buah-buah mangga itu. Si perempuan memasukkannya ke dalam
kresek-kresek yang telah disiapkan.
Aku asyik memperhatikan
mereka. Mata si perempuan tersipu bersipandang dengan aku. Terlontar dari mulutnya
: ‘’Minta ijin, untuk orang ngidam’’. Yang lelaki lalu turun, ikut memasukkan
buah mangga ke dalam kresek. Motor
distarter, yang perempuan mengangkat tiga kresek penuh buah mangga, tanpa
menoleh kepadaku. (Bsl, 300914)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)