BAPAK ABDUL MADJID
(Trilaksito Saloedji)
Saya mendengar berita bahwa Pak Abdul Madjid, teman sekolega saya sakit dan dirawat di
salah satu Rumah Sakit Swasta. Beliau memang sudah tua dan sering sakit. Siang
itu saya perlukan menjenguk. Karena belum tahu ruang tempat perawatannya, saya
bertanya kepada petugas bagian Informasi. Jawab petugasnya : - ‘’Pak Abdul
Madjid di kamar 231, Pak’’.
Kamar 231 berisi dua orang pasien. Saya melongok di muka
pintu. Tampak pasiennya dua orang lelaki, kelihatannya masih muda semua.
Padahal temanku tersebut sudah berusia di atas tujuh puluh tahun. Saya berkata
kepada seorang perempuan muda yang ada di ruang tersebut :
- ‘’Saya mau menjenguk Pak Abdul Madjid’’.
- ‘’Ya ini orangnya’’, kata perempuan muda itu sambil
menunjuk ke salah satu bed. Saya tertegun, mengerdip-kerdipkan mata karena
suasana kamar yang temaram. Cetusan benakku : ‘’Masak hiya ini Pak Abdul Madjid
kolegaku. Apakah beliau mlungsungi (berganti kulit) sehingga berubah menjadi
muda kembali ?’’ Belum begitu sadar akan rasa heran, terdengar suara
- ‘’Lho Pak Tri, kok tahu saya opname di sini ?’’
Saya tercengang kembali, seperti pernah mendengar suara itu.
Setelah saya perhatikan ternyata memang saya sudah kenal. Beliau bertempat tinggal di RT lain, namun masih
di dalam satu RW. Seingat saya namanya bukan Abdul Madjid, orang se RW
tidak memanggil dengan nama itu. Ternyata initial di muka nama hariannya A.M.
adalah Abdul Madjid. Setelah
berbasa-basi beberapa lama saya berpamitan.
Senyampang sudah keluar rumah maka saya singgah ke toko buah
untuk beli buah tangan. Saya langsung ke rumah Pak Abdul Madjid yang tua.
Beliau sudah ada di rumah. Syukurlah, keriput wajah dengan kacamata tebal serta
senyumnya yang khas menyambut kedatangan saya.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)