DOKTER ….. GULA
(Trilaksito Saloedji)
Teman sejawatku
bercerita : Saya baru pulang dari pabrik,pukul sebelas malam. Ketika akan
tidur, tiba-tiba terdengar ketukan pintu rumah beberapa kali. Makin lama
ketukannya kian keras. Pikiran tersihir hal-hal yang negatif. Jangan-jangan ada
yang menyusul saya karena ada kerusakan/masalah di pabrik. Setelah korden pintu
saya sibak, saya terkejut. Ada
tiga orang lelaki di undak rumah. Seorang di antaranya membawa obor (catatan :
jangan heran ini cerita jadul, sentolop belum menjadi mode, lampu penerangan
jalan di kota
Kecamatan pun belum dipasang). Meskipun ragu-ragu niat hati mengatakan saya
harus membuka pintu. Begitu pintu saya buka, salah seorang di antara mereka
menyergap dengan perkataan panik :
- ‘’Pak Dokter, saya minta tolong’’, katanya memelas. Saya
perhatikan mereka satu persatu. Rasanya
ada yang menjadi anak buahku. Dia karyawan musiman yang bekerja di luar
giling.
- ‘’Pak Dokter tolong, anak saya sakit panas menggigil’’,
katanya dengan penuh harap.
- ‘’Lho saya tidak bisa mengobati orang sakit. Bawa ke
Dokter Puskesmas atau ke Pak Mantri klinik saja’’. Kemudian dia berdalih bahwa
letak Puskesmas jauh dan tidak tahu rumah Pak Mantri. – ‘’Pokoknya saya percaya
kepada Pak Dokter saja’’, sambungnya.
Wah gawat. Saya berpikir panjang. Apa yang harus saya
lakukan. Mereka tentu tidak sabar menunggu besuk pagi untuk membawanya ke
Puskesmas atau ke klinik. Saya lalu ingat sejawat di bagian tanaman pernah
bercerita bahwa penduduk di wilayah kerjanya banyak yang menderita sakit
malaria. Saya ingat masih mempunyai persediaan pil kinine.
‘’Baik, saya akan menolong’’. Bismillahirrahmanirrahim. Dia
saya beri enam butir pil kinine. Pesan saya : - ‘’Nanti diminumkan satu butir,
besuk pagi satu butir lagi setelah makan. Jangan diminum lebih dari itu ya,
nanti telinganya bisa tuli. Tetapi besuk pagi bawa ke Dokter Puskesmas atau Pak
Mantri’’. Mereka menyanggupi dan berkali-kali menyatakan terimakasih.
Esoknya, saya dinas ploeg /shift pagi, jadi sore hari sudah
di rumah kembali. Karyawan yang datang tadi malam, datang lagi ke rumah saya
dengan wajah ceria. Dengan penuh kegembiraan dia menyatakan bahwa anaknya sudah
berangsur baik. Tidak menggigil lagi. Tetapi saya anjurkan untuk dibawa ke
Dokter di Puskesmas. Saya tegaskan bahwa saya bukan Dokter yang bisa mengobati
orang sakit. Karena salah kaprah jabatan sebagai Ahli Pabrikasi disebut : ‘’Dokter ….. Gula’’. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)