TERMAKAN IKLAN
(Trilaksito Saloedji)
Publikasi tentang bekatul gencar sekali. Lewat media, lewat
mulut ke mulut sampai ke telingaku. Testimoni dari Pak San seniorku sangat
positip. Beliau merasa makin sehat, jalan pagi tiada penat. Bu Koes menyatakan
dengan mengkonsumsi bekaltul rasa linu-linu di badannya menghilang. Pengakuan
Pak Djoni tiada beda, pokoknya dengan mengkonsumsi bekatul efek ke badan sip
betul. Malahan beliau membawa dan memberikan contoh bekatul dalam kemasannya yang
menarik.
Keputusan hati aku ingin mengkonsumsi bekatul, sesuai yang
telah dilakukan teman-temanku. Hari
pertama belum terasa. Hari kedua ada rasa ‘’mantap’’ di perut. Hari ketiga,
dengan makan sedikit saja sudah ‘’merasa kenyang’’. Hari keempat ‘’selera makan
menurun’’, meski istri menyiapkan menu masakan favoritku. Hari kelima,
‘’datanglah badai diare’’ sejak waktu subuh. Setelah berobat ke dokter sorenya
sudah mampat.
Mendengar kakaknya sakit, maka adikku pada hari keenam
datang menjenguk ke rumah. Mengabarkan tentang kesehatanku. Setelah aku
bercerita dari awal sampai akhir, dengan iringan senyum kecil adikku berkata :
- ‘’Lha hiya, Mas kan
tidak mengidap sakit diabetes, tekanan darahnya juga normal, kholesterolnya
masih normal dan tidak merasakan linu-linu, ngapain ikut-ikut mengkonsumsi
bekatul ?’’
Akupun tersenyum
dan membela diri : - ‘’Ini namanya ‘termakan iklan’ Dik‘’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)