SURPRISE
(Trilaksito Saloedji)
Seorang cucu yang
sekolah SD, menghabiskan liburannya di rumah kami. Sehari-hari waktunya
dihabiskan untuk main game, main ps, sibuk dengan hpnya atau tidur panjang atau
makan. Agar mempunyai wawasan baru, sesekali kami ajak pergi atau membantu
membersihkan rumah. Suatu sore aku bercerita sambil menunjukkan buku-buku prosa
dan puisi karanganku. Memamerkan majalah-majalah yang memuat karanganku. Cucuku
rupanya tertarik, dan mengagumi.
’’Apakah
mengarang itu sulit Kek ’’, tanya cucuku.
’’Tidak juga,
kalau kamu tertarik, tentu tidak sulit. Coba sajalah’’
Setelah makan
malam kami pamit kepada cucu. ’’Kakek Nenek mau tidur dulu ya’’
Sesudah pulang dari
shalat subuh, istriku menuju ke dapur. Aku mematikan lampu luar, lalu ke kamar
tempat cucuku tidur. Jendela kubuka, udara pagi menembus masuk kamar. Tidurnya
masih lelap. Di atas meja tulis kulihat sobekan kertas, kertas bekas
diremas-remas. Selembar yang paling rapi kubaca sambil berdiri :
’’Masuk laporan ke Pos Komando. Di sektor G daerah Timur
Jauh ada tanda-tanda gerakan bawah tanah. Komandan mengirim dua orang anggauta
Komando, seorang senior dan seorang yunior. Dengan perlengkapan senjata kimia,
senjata penyapu, dan senjata pendobrak’’.
Aku tertarik, duduk di kursi meja tulis, lalu meneruskan
membaca.
’’Suasana di
daerah sasaran tenang tenteram. Tetapi mencurigakan. Perlu kewaspadaan. Kami
menyusup diam-diam. Nyaris tidak bersuara. Terdengar suara yang mencurigakan.
Dari tempat yang tinggi kami lihat beberapa penghuni daerah tersebut hilir
mudik. Kami berdua bicara lewat bahasa mata. Benar daerah ini menjadi sarang
perusuh. Kami cepat bertindak. Kami
dobrak bangunan tempat persembunyian mereka. Kami obrak-abrik, sehingga makin
banyak para perusuh yang keluar dari tempat persembunyiannya. Hiruk pikuk. Karena kedatangan kami yang mendadak, tidak
ada perlawanan dari mereka. Bangunan mereka dengan mudah kami ratakan
dengan senjata pendobrak Mereka tambah
kocar-kacir. Untuk melumpuhkan kami gunakan senjata kimia. Yang ada di permukaan
tanah pada mati. Namun ada juga yang berusaha melarikan diri lewat
lorong-lorong bawah tanah. Gua-gua dalam tanah mereka, kami hancurkan dengan
senjata pendobrak, diikuti semburan mematikan dari senjata kimia. Keadaan medan pertempuran
berantakan, luluh lantak.
Tiba-tiba terdengar suara memanggil : ’Kakek….. Cucu…..,
istirahat dulu….., nasi gorengnya sudah siap……..!!!’ ’’
Aku tersenyum lebar. Sambil menoleh kepada cucuku yang masih
lelap, aku berkata sendiri: ’’Bagus. Pengalamanmu ketika membersihkan rayap di
gudang, kamu tuangkan dalam tulisan yang baik. Surprice !!!’’ *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)