Minggu, 28 Juli 2013

CERITA HUMOR : KEMANTEN BARU

KEMANTEN BARU
(Trilaksito Saloedji)

Seorang teman kami, Rusdi sudah bertekad melepas masa bujangnya. Menikah dengan gadis, mantan pacarnya dari Jawa Tengah. Kemudian mendapat sebuah rumah tinggal tidak jauh dari Mess Karyawan bujangan.

Penampilan Rusdi sekarang banyak berubah. Kalau dulu rambutnya acak-acakan, sekarang dipotong pendek, disalut pomade dan disisir rapi. Memakai pakaian dengan dandanan yang layak. Dan senyumnya selalu mengambang di kedua bibirnya yang tebal. Apalagi kalau sedang keluar berduaan dengan istrinya. Kelihatan sangat mesra. Nempel terus seperti perangko.

Gosip di antara teman bujangan, bagaimana mungkin Rusdi yang hitam pendek itu bisa dapat istri yang cantik molek. Di kala  pembicaraan melebar tidak ada ujung pangkalnya, ada yang nyeletuk : ‘’Mungkin sudah takdir Allah untuk memperbaiki keturunan dari garis Rusdi’’. Ada yang menimpali : ‘’Atau memperjelek keturunan dari garis istrinya’’. Yang mendengar spontan tertawa.

Setelah tiga bulan lebih, keadaan Rusdi berubah. Roman mukanya ditekuk, senyumnya tidak lagi menghiasi bibirnya. Apa pasalnya? Ada teman yang bertanya kapadanya. Tetapi tidak ada jawaban dari mulutnya. Yang sering kami dengar adalah keributan demi keributan di rumah kemanten baru itu.

Puncak perang dingin terjadi pada malam Minggu. Ketika itu kami berada di teras Balai Pertemuan yang menghadap jalan raya jurusan Banyuwangi - Surabaya. Kami melihat istri Rusdi menenteng tas pakaian menuju pinggir jalan raya. Diikuti suaminya, yang  terdengar tiada hentinya merayu agar istrinya jangan pergi. Rupanya Rusdi tidak dapat melunakkan istrinya yang keras kepala. Sekarang mereka berdua sudah berdiri di pinggir jalan raya. Mungkin menunggu kendaraan.

Kami kasihan melihat keadaan Rusdi, . Dua orang di antara kami mendekati suami istri itu.
- ‘’Malam-malam begini mau kemana Rus ?’’,tanyaku.
- ‘’Istri saya mau pulang, saya suruh tunda dulu tidak mau’’. Kami menengarai  percekcokan sudah sampai titik kulminasinya. Istrinya diam saja. Di keremangan lampu jalan yang temaram perempuan muda itu kelihatan masih menangis.
- ‘’Lalu Mbak mau naik apa ?’’ Istrinya diam, suaminya yang menjawab :
- ‘’Menunggu Bis ‘Saya Antar Anda’ ke Surabaya’’.
Mendengar keterangan Rusdi, maka ‘akal bulus’ kami terapkan :
- ‘’Lho bis itu barusan lewat. Sekitar sepuluh menit yang lalu’’.
Rusdi menangkap peluang, lalu berkata dengan nada merayu istrinya :
- ‘’Diajeng sudah mendengar sendiri, bahwa satu-satunya bis malam ke Surabaya sudah lewat. Ayo kembali. Nanti kalau saya sudah mendapat ijin saya antar’’.
- ‘’Janji ?!’’, sambut istrinya. – ‘’Betul saya berjanji’’
Akhirnya kedua suami istri itu kembali ke rumahnya.

Beberapa hari kemudian Rusdi meyatakan terima kasih atas ‘campur tangan kami’, sehingga istrinya mau balik ke rumah. Dia juga menceritakan bahwa pada hari Minggu istrinya sakit. Lalu pada hari Senin pagi diantarkan ke Puskesmas. Setelah diperiksa Dokter diketahui bahwa isterinya …… hamil.
Mungkin karena bawaan kehamilannya maka perempuan itu uring-uringan saja kepada suaminya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...