(Trilaksito Saloedji)
Tempat tinggalku di suatu RW yang penghuninya heterogen Yang
masih muda dan bekerja, maupun para purnakarya / pensiunan dari berbagai
instansi. Ketika memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan, RW mengadakan senam
kesegaran jasmani. Diikuti warga dan keluarganya. Setelah senam, peserta
dihibur dengan nyanyian diiringi electone, sambil makan soto sulung atau pecel
yang disediakan panitya.
Media ini sangat menyenangkan bagi warga.
Apalagi yang
menjadi MC sangat lucu. Saat pembagian door-price (yang cukup banyak)
pemenangnya, dikomentari dengan kalimat yang mengundang hadirin tertawa.
- ‘’Kali ini yang beruntung adalah Bapak Suharman’’. Setelah
dia naik ke panggung maka MC berceloteh lagi – ‘’Ini dia Bapak Suharman. Beliau pensiunan
Dokter, tetapi setelah pensiun tidak dapat praktek Dokter, karena beliau adalah
Dokter ……Gula’’, hadirin pun bertepuk tangan dan tertawa.
Setelah mengomentari beberapa pemenang door-price lainnya.
Dia menyebut nama Pak Iksan. Pak Iksan yang kekar tubuhnya, naik ke panggung.
MC tersebut memegang lengan Pak Iksan sambil komentar. – ‘’Lihat lengan Pak
Iksan yang kekar. Beliau juga Dokter, cara memeriksa pasiennya dengan mendengarkan
suara dengung pasiennya. Setelah itu dia baru bertindak. Beliau adalah Dokter…….
Motor. Alias pengusaha bengkel motor’’.
Yang mendapat door-price terakhir adalah Pak Harto dan Pak
Subari. Keduanya diminta naik ke panggung bersama-sama. Seloroh MC : ‘’Kalau
tadi ada Dokter Gula dan Dokter Motor. Kali ini saya tidak berdusta. Keduanya
adalah benar-benar Dokter’’. MC bertanya kepada Pak Harto : ‘’Pak Harto selama
karier Bapak sebagai dokter hingga kini, berapa banyak pantat yang telah Bapak
atau bawahan Bapak suntik ?’’ Jawab Pak Harto : ‘’Wah saya lupa Mas. Tetapi
dalam hal suntik menyuntik saya kalah dengan senior kita yaitu Pak Subari’’. MC
bertanya lagi kepada Pak Harto : ‘’Memangnya kenapa ?’’. Sambil tersenyum
simpul Pak Harto menjawab : ‘’Saya mendengarkan keluhan pasien sebelum mendiagnose
penyakitnya’’.
MC bertanya kepada Pak Subari : ‘’Apakah Pak Subari tidak
mendengarkan keluhan pasien’’
Jawab Pak Subari yang sudah lanjut usia : ‘’Ya tidak to Mas,
lha mereka tidak bisa bicara kok’’
‘’Apakah pasien
Bapak bisu ?’’
‘’Pasien saya itu
……binatang’’.
‘’Jadi Bapak Dokter …….hewan….. ???’’. Kali ini MC-nya ikut tertawa.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)