TERTANGKAP BASAH
(Trilaksito Saloedji)
Setelah mendapat ijin dari atasanku, hari Sabtu pagi aku
pergi ke Malang .
Naik bis dari halte bis terdekat. Aku duduk di kursi sebelah kiri deret kedua
dari muka. Beberapa kursi yang masih kosong ada di bagian belakang. Sekitar lima kilometer kemudian,
bis berhenti menaikkan penumpang. Dari jendela aku tahu dan kenal lelaki yang baru
naik itu. Orang itu masuk dari pintu belakang, mungkin duduk di kursi belakang.
Aku ingat pesan atasanku : ‘’Anak buahmu yang satu itu
sering membolos lho Dik’’. Aku pun menyanggupi untuk membinanya. Aku sering
berpesan kepadanya agar bekerja yang baik sesuai prosedur. Jika ada keperluan
yang sangat penting perlu meninggalkan pekerjaan, lebih baik bicara terus
terang kepadaku. Seminggu dua minggu memang dia menjadi baik. Sekarang rupanya
perilaku yang buruk itu kambuh lagi.
Pagi ini aku
sudah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa dia mangkir. Maka akan kuawasi
kemana perginya. Kalau dia turun di Probolinggo, aku akan turun pula di situ.
Ternyata dia masih meneruskan perjalanan. Sampai di terminal Pasuruan kulihat
dia turun, mungkin tujuannya ke kota ini. Akupun segera turun. Dia tidak tahu
kalau aku ada di dekatnya. Ternyata dia menuju bis yang akan ke Malang.
Bahunya kutepuk dari belakang, dia memalingkan muka. Setelah
dia tahu siapa yang ada di sampingnya, ada perubahan warna di mukanya. Agak
kecut karena terkejut. Untuk menutupi kesalahan dirinya dia berkata : ‘’Lho
Bapak kok ada di sini ?’’ Pemain watak dan kurang ajar benar orang ini. Kataku
: ‘’Seharusnya saya yang bertanya mengapa sepagi ini anda sudah di sini.
Seharusnya kan
masih bekerja ?’’ Dia tertunduk dan menggumamkan kata : ‘’Saya minta maaf
Pak’’. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)