KESASAR
(Trilaksito Saloedji)
Hari Minggu pagi, kami ketempatan pertemuan Haji (rombongan
kami dulu). Pukul 10.30 para tamu
sudah banyak yang hadir. Pengurus yang mengatur acara pertemuan. Biasanya ada siraman
rohani, atau ceramah kesehatan. Kedua hal tersebut diberikan oleh anggauta
sendiri, karena banyak pakar agama dan kesehatan (dokter) yang tergabung dalam
paguyuban ini.
Sambil menunggu yang belum hadir aku duduk dekat pintu.
Kemudian datanglah seorang lelaki mengendarai motor. Aku keluar menyambutnya.
Ternyata yang datang bukan anggauta Paguyuban ini, dan belum kukenal. Dia
bertanya : ‘’Apakah ini rumahnya Pak ……To ?’’, rupanya dia kurang hafal nama
yang diucapkan, buktinya dia membuka-buka notesnya tetapi tidak ketemu yang
dimaksud.
Aku bertanya : ‘’Maksud Bapak ….. Trilaksito ?’’. Tamu itu
menggangguk sambil berkata terbata-bata : ‘’ Ya…ya ….Pak To……Pak Trilaksito’’.
Tamu kupersilakan masuk. Rupanya di antara yang hadir sudah
banyak yang mengenalnya. Beberapa orang mempersilakan sambil berkata : ‘’Oo Pak
Ustadz, mari silakan masuk’’
Aku tenang-tenang saja. Kukira Pengurus yang mengundangnya.
Tetapi belum sempat berbicara dengan aku. Lalu aku menyiapkan amplop dan isinya
untuk honorarium Pak Ustadz.
Acara ‘’Siraman Rohani’’ berjalan lancar, kemudian masih ada
acara ibu-ibu sebelum makan siang. Pak Ustadz minta ijin untuk meninggalkan
pertemuan lebih dahulu.
Pada acara santai sambil makan siang, pengurus Paguyuban ini
bertanya kepadaku :
‘’Apakah Pak Tri yang mengundang Pak Ustadz tadi ?’’ Disertai rasa terkejut dan heran aku menjawab
apa adanya : ‘’Lho kukira malah Pengurus yang mengundang beliau’’.
Rupanya istriku mendengar pembicaraan ini, lalu nyeletuk :
‘’Mestinya siang ini ada pengajian PKK di rumah Bu Sumarto di Jalan Bunga
Songgolangit juga (jalan yang sama dengan rumahku). Apakah beliau diundang ke
pengajian itu, namun kesasar kesini ya?’’ Hal ini lalu menjadi perbincangan
ramai dan menggelikan.
Beberapa hari kemudian istriku bertemu dengan Bu Sumarto,
menanyakan acara pengajian hari Minggu yang lalu di rumahnya. Jawabnya : ‘’Wah
kacau Bu. Ustadznya tidak datang. Ditilpun kerumahnya, kata istrinya sudah
berangkat ke Jalan Bunga Songgolangit. Ditunggu sampai menjelang Dhuhur tidak
datang juga. Maka ibu-ibu setelah makan lalu pulang.
Istriku nyeletuk : ‘’Apakah Ustadz tersebut yang menghadiri
pertemuan haji di rumah saya ya Bu?’’ Bu
Sumarto bertanya : ‘’Apakah Bu Tri mengundangnya ?’’
‘’Tidak. Pengurus Paguyuban juga tidak mengundang. Tapi
beliau datang sendiri dan memberi ceramah. Rupanya yang mengundang Bu Sumarto
kesasar ke rumah Bu Trilaksito’’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, sekarang tinggalkanlah jejak kamu di blog ini dengan cara berkomentar di kotak komentar yang sudah disediakan.
Gunakanlah akun Google kamu atau dengan menggunakan name/URL blog yang kamu punya. :-)